Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dewita Hayu Shinta menemukan lebih dari 2000 santri di Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan yang belum masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) lokasi khusus. Hal tersebut diketahui saat pengampu Divisi Hukum dan Diklat tersebut melakukan blusukan ke lokasi yang memiliki TPS khusus di wilayah Kabupaten Bangkalan, Jumat (17/11/2023)
“Pengurus pesantrennya menyampaikan ke kita bahwa kemarin saat pendataan DPT loksus, mereka mengajukan 3.567 pemilih ke KPU. Namun karena tidak seluruhnya disertai NIK jadi yang bisa tercover hanya 1.199 santri saja”, jelas Komisioner yang akrab disapa Sisin ini.
Dalam lawatannya tersebut, ia bersama tim dari Bawaslu Kab. Bangkalan dan Panwascam setempat juga melakukan uji petik terhadap DPT loksus Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan. Dari ribuan nama yang masuk dalam DPT, Sisin meminta pihak pesantren untuk menghadirkan 2 santri atas nama Lutfiadi dan Moh. Asrori.
“Kedatangan kami disini dalam rangka supervisi Mutarlih dan uji petik ini dilakukan untuk memastikan bahwa nama-nama yang ada dalam DPT loksus benar-benar ada dan tinggal di dalam linkungan pesantren”, tegas Sisin.
Atas kondisi ini, Ia menyarankan kepada pihak pesantren untuk mendaftaran 2000 lebih santrinya untuk melakukan pindah pilih dari daerah asal masing-masing ke daerah domili sekarang.
Menurut Sisin, jika santri-santri ini menjadi pemilih khusus yang bisa melakukan pencoblosan diatas pukul 12.00 pada tanggal 14 Februari 2024 nanti, dapat dipastikan mereka tidak dapat tercover seluruhnya.