Setelah dibuka di Gresik, Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dilanjutkan ke titik kedua yang diletakkan di Bojonegoro. Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu, Mochammad Afifuddin mengungkapkan bahwa SKPP sebagai ikhtiar membumikan kasadaran pengawasan kepada masyarakat.

“SKPP ini untuk lebih kepada menyadarkan publik”, ujar Afifuddin dalam pembukaan SKPP di Bojonegoro (16/06).

Dalam perjalanannya, Afif menuturkan jika SKPP dianggap penting oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

“Ibarat jualan, SKPP ini adalah menu utama. Ternyata Bappenas menilai penting SKPP ini,” tambahnya

Menurut Afifuddin, kader pengawas tidak harus bercita-cita menjadi penyelenggara. Yang terpenting menurutnya dapat membumikan perspektif pengawasan Pemilu kepada masyarakat.

“Perlu pencegahan dari kita. Bagaimana agar pemilu itu berkualitas, bagaimana orang-orang semakin tahu bahwa berita hoaks tidak boleh disebarkan, dan bagaimana isu SARA itu sangat membahayakan. Dengan demikian kinerja bawaslu dan KPU semakin ringan, setidaknya terminimalisir,” lanjutnya.

Afif menuturkan, tahun 2022 tahapan pemilu akan dimulai. Iklim konstestasi turut memanas.

“Kalian menjadi mata dan telinga dan yang akan lantang berteriak tolak politik uang, lantang melawan berita-berita bohong, dan lantang dalam menolak politisasi SARA”, Seru Afif.

Afif berharap dengan banyaknya kader pengawas yang mengetahui tugas penyelenggara pemilu, pembangunan demokrasi membaik dan dapat meminimalisir pelanggaran antar peserta maupun antar tim sukses.

“Inilah SKPP, sedekah Bawaslu untuk kebaikan bersama,” tutup Afif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content
Warning: Missing arginfo for clos_ssa_test() in Unknown on line 0