Ancaman wabah politik uang dalam Pilkada 2020 harus dicegah. Arif Nur Alam dari Indonesian Budget Center (IBC) menilai bahwa politik uang bisa terjadi dalam bentuk pembelian calon, pembelian suara, politisasi birokrasi, politisasi penyelenggara Pemilu dan politisasi kebijakan anggaran.

Secara lebih spesifik, Arif menyoroti tentang politisasi anggaran dalam Pilkada. Menurutnya, calon kepala daerah petahana yang berangkat dari koalisi partai politik memiliki potensi untuk melakukan politisasi anggaran.

“Ada potensi calon yang berasal dari petahana untuk melakukan politisasi anggaran dalam Pilkada 2020”, tuturnya dalam Tadarus Pengawasan Pemilu ke 19, via daring.

Potensi penggunaan uang dalam Pilkada yang dimaksud oleh Arif berasal dari pendapatan, belanja sebelum dan sesudah Pilkada.

“Ada dana kampanye yang harus dilaporkan oleh setiap calon. Dana ini bisa berasal dari dana pribadi dan dana publik. Belanja sebelum Pilkada ini bisa digunakan untuk membeli suara dan belanja pasca Pilkada ini akan adanya praktek suap”, terangnya.

Berdasarkan data Indonesia Budget Center (IBC), Arif menemukan bahwa dana hibah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) digunakan untuk politik uang.

“Catatan IBC, mereka yang dapat hibah itu karena memiliki relasi politik, kerabat dari calon dan ada juga yang penerima fiktif”, tambahnya lagi.

Masih menurut Arif, dalam situasi pandemi ancaman politik uang berpotensi dari program jaringan pengaman sosial.

“Skemanya bansos untuk covid-19 berbentuk uang tunai yang masuk ke kelompok masyarakat miskin. Distribusinya juga dilakukan sejak April sampai Desember. Ini sarat dengan ancaman wabah politik uang”, jelasnya.

Untuk itulah, Arif berharap bahwa perlunya konsolidasi jejaring dan stakeholder untuk mencegah politik uang di masa pandemi. Di samping juga menguatkan pengawasan deliberatif yang memungkinkan keterlibatan banyak pihak dalam pengawasan strategis demi mencegah politik uang.

“Saya kira perlu ada terobosan agar kita bisa memaksa penanganan covid-19 terbuka. Saya kira kita sepakat bahwa politik uang itu musuh bersama”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content
Warning: Missing arginfo for clos_ssa_test() in Unknown on line 0