Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Nur Elya Anggaraini mengimpikan bahwa media online Bawaslu se-Jawa Timur menjadi ruang virtual yang lengkap tempat publik bisa mengakses tentang Pemilu, Pilkada dan kerja pengawasan. Hal itu ia sampaikan dalam Ngabuburit Online, ke-4 dengan 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur, via daring Rabu (20/05)
“Kita berharap saat publik berkunjung ke website Bawaslu se-Jawa Timur, maka semua informasi yang dibutuhkan dapat diakses. Kecuali tentang informasi yang dikecualikan”, terang Ely.
Untuk meningkatkan kerja kehumasan, Bawaslu Jatim melakukan Ngabururit Online sampai 4 kali pertemuan tiap Rabu Sore selama ramadhan. Materi yang dibahas adalah teknik membuat judul, angle, mengedit video, strategi penguatan lembaga dan teknik menulis berita di media online.
Mewakili Keinginan Publik
Pada Ngabuburit Online ke-4, Angga Ulung Tranggana, Asisten Redaktur Republik Merdeka menilai bahwa kecenderungan humas lembaga negara itu lamban, kurang responsif, bekerja sesuai jam kerja, menunggu intruksi atasan, birokratis dan tampilan kaku.
“Penting untuk membangun cara pandang. Bahwa di kehumasan bukan hanya karena beban kerja, tetapi harus disikapi sebagai ibadah dan jihad demokrasi dengan niat menjadikan Bawaslu Jatim tolak ukur media Pemilu secara nasional”, ujarnya, Rabu (20/05)
Untuk itulah, Ulung memandang penting membangun paradigma kehumasan. Menurutnya harus memiliki tujuan yang jelas, transparan, responsif, informasi cepat dan akurat, bekerja fleksibel, kreatif dan menyesuaikan sasaran.
Secara teknikal, Ulung memberikan tips menulis di media online. Menurutnya judul berita harus menarik, memperhatikan narasumber berita, terintegrasi dengan multi media, menggunakan media sosial sebagai pendukung platform dan memperhatikan google tranding.
“Menulis berita di media online adalah tentang bagaimana kita bisa mewakili perasaan publik. Saat kita mengerti keinginan publik, maka berita yang ditulis akan menarik dan trending”, pungkasnya