jatim.bawaslu.go.id. Selasa, 30 April 2019, Sekitar pukul 13.00 WIB Bawaslu Jatim kedatangan tamu dari sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Cipayung Plus Jawa Timur. Organisasi mahasiswa yang terdiri dari PKC PMII Jatim, GMKI, KMHDI, PMKRI, HMI, GMNI dan KAMMI ini tidak datang dengan membawa massa. Hanya para pimpinan dari ormek yang datang mewakili. Mereka ditemui oleh Pimpinan Bawaslu Jatim. Apa saja isi pertemuan itu? Berikut liputannya.

Para Pimpinan Mahasiwa yang tergabung dalam Cipayung Plus diterima oleh 6 Komisioner Bawaslu Jawa Timur. Diantaranya, Mohammad Amin, Nur Elya Anggraini, Purnomo Satrio Pringgadigdo, Ikhwanuddin Alfianto, Totok Hariyono dan Aang Kunaifi.

Pertemuan yang berlangsung santai dan serius itu dimulai dari penyampaian maksud kedatangan dari Cipayung Plus yang diwakili Presidum GMNI Jawa Timur, Nabrisi Rohid. “Atas nama Cipayung Plus kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar besarnya terhadap Bawaslu Jatim yang telah menjadi bagian dari penyelenggara pemilu damai di Jatim”, paparnya.

Mewakili dari Cipayung Plus, Presidium GMNI Jatim menyampaikan bahwa situasi politik di luar sudah banyak isu yang ingin mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu. “Di luar sana muncul isu people power. Kami ingin menyatakan bahwa kami akan melakukan standing power. Kami akan berdiri mendukung penyelenggara Pemilu”, ungkapnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menunggu proses rekapitulasi yang hingga kini berjalan. Tidak ada yang boleh klaim menang dan kalah. Semuanya harus menahan diri menunggu selesai dari rekapitulasi.

Selain itu, pihaknya akan mendorong terhadap pemerintah dan DPR untuk melakukan kajian ulang terhadap UU no 7 tahun 2017. Karena dengan Undang Undang ini mengakibatkan banyak korban berjatuhan akibat kelelahan.

Penyampaian dari Presidum GMNI Jatim dilanjutkan oleh Ketua Badko HMI Jawa Timur, Yogi Pratama. Ia menyatakan dukungan secara moral terhadap Bawaslu Jatim. Walau itu pihaknya berharap pengawasan dalam money politik lebih ditingkatkan lagi.

Penyampaian dari Pimpinan Ormek dalam Cipayung Plus dipungkasi oleh Ketua PKC PMII, Abdul Ghoni yang menyatakan bahwa kehadiran Cipayung Plus adalah bagian dari sikap kritis mahasiswa atas kegaduhan politik yang ada diluar. “Kami mendukung penuh penyelenggara negara. Terutama Bawaslu Jatim. Kami bersama Bawaslu Jatim”, pungkasnya.

Cipayung Plus Apresiasi Kinerja Bawaslu Jatim

Setelah penyampaian dari perwakilan Cipayung Plus, Ketua Bawaslu Jatim menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Cipayung Plus. Ia lalu mengenalkan para pimpinan dari Bawaslu Jatim yang hadir dan mempersilahkan untuk menyampaikan beberapa hal dihadapan aktivis mahasiswa dalam Cipayung Plus.

Koordintor Hukum Data Informasi, Purnomo Satrio Pringgodigdo menyampaikan Pemilu pada tahun 2019 ini terdapat 3017 dugaan pelanggaran. Hanya saja mayoritas dari dugaan pelanggaran tersebut berasal dari temuan dari jajaran Bawaslu Jatim. “Kami mengapresiasi sikap dari Cipayung Plus. Kami harap ini bukan hanya pertemuan pertama, namun ada pertemuan selanjutnya. Karena tahun 2020, akan ada 18 Kab/Kota yang akan melaksanakan Pilkada”, ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Humas dan Hubal, Nur Elya Anggraini menyampaikan bahwa kedatangan dari Ciupayung Plus menjadi energi baru bagi Bawaslu Jawa Timur. “Kita baru saja mengalami suatu Pemilu yang paling berat. Dunia sosial kita terbelah. Kedatangan kawan-kawan menjadi kekuatan baru bagi kami. Terima kasih atas supportnya”, paparnya.

Totok Hariyono yang juga diberikan kesempatan menyampaikan dengan menggebu-gebu apresiasinya terhadap support dari Cipayung Plus. “Kalian adalah pemilik sah dari republik ini. Kami mengapresiasi sikap dari Cipayung Plus. Kami bukan malaikat yang semuanya benar. Tetapi kami punya keinginan yang sama dengan panjenengan semua. Agar bisa menegakkan keadilan ini”, sambutnya dengan menggebu-gebu.

Bagi dirinya, di tengah kegalauan masyarakat, mahasiswa yang bersatu menjadi penting maknanya. Saat semua orang menggalaukan diri dengan pemilu seperti ini. Cipayung Plus hadir. “Jennengan bersatu, maka selesai republik ini”, ungkapnya.

Ikhwanuddin Alfianto dan Aang Khunaifi juga mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih terhadap sikap dan dukungan mahasiswa. “Lelah kami jadi berkurang dengan kedatangan dari mahasiwa Cipayung Plus”, komentar Ikhawanuddin alfianto.

Acara dipungkasi dengan penyerahan sikap tertulis dari Cipayung Plus Jatim kepada Bawaslu Jawa Timur. “Atmostir politik memang panas. Tapi kedatangan kalian menjadi air penyejuk yang menyiram kehausan raga dan hati kami”, pungkas Amin.

By

Skip to content
Warning: Missing arginfo for clos_ssa_test() in Unknown on line 0